SKK Migas: Selama Pandemi Covid-19, Perusahaan Migas Beralih ke Energi


 Unit Kerja Spesial Eksekutor Aktivitas Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengutarakan sepanjang wabah covid-19 ada beberapa perusahaan Minyak dan Gas mulai berpindah jadi perusahaan energi, diantaranya PT Medco Energi Internasional Tbk.

sejarah taruhan bola dari liga tertua dunia

"Ada sesuatu hal tarik sepanjang wabah, ada perombakan usaha secara global, beberapa perusahaan migas sekarang mulai melirik jadi perusahaan energi terhitung Medco," kata Plt. Kepala Seksi Program dan Komunikasi SKK Migas, Susana Kurniasih, dalam medium gathering Medco E&P, Selasa (8/12/2020).


Menurut dia benar-benar tahun 2020 ini seluruh melihat perombakan di bidang usaha yang mengagumkan, adanya wabah covid-19, yang membuat seluruh orang harus lakukan rekonsilasi supaya usaha dapat berjalan baik.


Begitu juga di bidang energi di awal covid-19 beberapa kontraktor sempat ajukan lockdown sebab belum mempunyai tata langkah yang bagus untuk penataan aktivitas yang dikerjakan untuk menjaga aktivitas harian.


"Tapi oleh manajemen SKK Migas usaha jangan lockdown tetapi slowdown mengikut instruksi Pemerintahan, begitu energi itu tetap harus dikerjakan untuk menjaga penyelenggaraan energi untuk negara kita," katanya.


Lanjut Susana, saat ini tidak berasa telah ada di akhir tahun 2020, dan rupanya sampai ini hari aktivitas bisa dikerjakan secara baik, beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) bisa capai sasaran terhitung perusahaan Medco Energi Internasional Tbk..


Bahkan juga Medco Energi Internasional Tbk tahun ini panen sumur-sumur eksplorasi. Oleh karenanya SKK Migas menyampaikan selamat ke barisan manajemen Medco Energi Internasional pada perolehan ini.


"Kami pahami jika seluruh perolehan ini bukanlah hal simpel sebab adalah hasil perjuangan yang tidak henti yang pada akhirnya hasilkan performa yang mengagumkan," ujarnya.


Wabah Covid-19 jadi salah satu perihal yang memengaruhi lanscape energi di Indonesia. Gara-gara suplai dan permintaan yang terusik, karena itu keperluan akan energi terimbas.


Hasil riset Pertamina Energy Institute (PEI) mengatakan, keperluan energi di Indonesia turun 16 % pada 2020 dampak ada wabah Covid-19.


"Dan pada periode panjang, pengurangannya akan capai 3 %. Keperluan energi primer lagi bertambah dengan perkembangan seputar 3 % per tahun," terang Vice President Pertamina Energi Institute Hery Haerudin dalam Pertamina Energy Seminar-online 2020, Selasa (8/12/2020).


Heru meneruskan, pemulihan keperluan energi paling cepat diproyeksi akan berlangsung di tahun 2022. Eenergi terbarukan jadi energi primer dengan tingkat perkembangan tertinggi dengan jatah capai 29 % di skenario Pasar Driven (MD) dan 47 % di skenario Green Transition (GT) tahun 2020.


Pendayagunaan gas alami kenaikan dengan jatah relatif konstan. Di lain sisi, pemakaian batubara dan minyak alami pengurangan sebab peralihan energi.


Untuk capai pengurangan emisi sama skenario, dibutuhkan energi terbarukan sedikitnya 16 % di tahun 2030, yang disokong oleh disrupsi energi yang lain seperti EV baterai, biofuel dan kenaikan pendayagunaan gas.


"Ini cukup capai sasaran pengurangan emeisi 2030, walau demikian masih membutuhkan suport lain seperti perkembangan kendaraan listrik, bio fuel dan gas alam," terang Heru.


Pemerintahan menunjuk PT Pertamina (Persero), selaku juara Blok Minyak dan Gas (Migas) Rokan. Dengan hasil itu, Pertamina urus Blok Rokan sesudah kontrak Chevron Pacific Indonesia habis pada 2021.


Postingan populer dari blog ini

How to Improve Your Breaststroke Kick

Utilizing their brand-brand new determine (the concern, "Just the amount of perform you

While the fashion holds, the perfect bottom is a taut orb, like a bauble wrapped in skin.